Sebagai komponen penting untuk memastikan operasi aman peralatan, kualitas pemasangan katup keamanan secara langsung memengaruhi keselamatan dan stabilitas sistem. Pemasangan katup keamanan yang benar dapat secara efektif mencegah tekanan berlebih pada peralatan dan menghindari kecelakaan. Berikut adalah hal-hal penting yang perlu diperhatikan saat memasang katup keamanan:
Persiapan Sebelum Pemasangan
Persiapan yang memadai sebelum memasang katup keamanan merupakan dasar untuk kelancaran pemasangan. Pertama, perlu dilakukan pemeriksaan terhadap model dan spesifikasi katup keamanan guna memastikan kesesuaian dengan parameter desain tekanan, suhu kerja, dan lainnya dari peralatan tersebut. Jenis peralatan dan sistem yang berbeda memiliki persyaratan berbeda terhadap katup keamanan. Jika modelnya tidak sesuai, maka kemungkinan tidak akan mampu memberikan perlindungan keamanan yang efektif.
Kedua, diperlukan inspeksi menyeluruh terhadap katup pengaman. Periksa apakah tampilan luar katup pengaman rusak, apakah bagian-bagian sambungan masih utuh, serta apakah bagian-bagian internal seperti inti katup dan tempat duduk katup dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran. Pada saat yang sama, perlu dipastikan bahwa katup pengaman telah dikalibrasi dan masih berada dalam masa berlaku kalibrasi, serta dokumen-dokumen terkait seperti laporan kalibrasi lengkap. Hanya katup pengaman yang telah lulus kalibrasi yang dapat menjamin operasi akurat pada tekanan yang telah ditetapkan.
Selain itu, perlu dipersiapkan alat-alat pemasangan dan bahan pelengkap yang sesuai, seperti kunci inggris dan cincin gasket. Jenis material cincin gasket harus dipilih berdasarkan sifat, suhu, dan tekanan medium agar memastikan performa segel yang baik dan mencegah kebocoran medium.
Poin-Poin Penting Selama Pemasangan
Operasi selama proses pemasangan secara langsung mempengaruhi kinerja katup keselamatan dan harus dilakukan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
Pemilihan lokasi pemasangan sangat penting. Katup keselamatan harus dipasang di titik tertinggi peralatan atau pipa, atau di posisi di mana gas mudah terkumpul, sehingga dapat membuang medium tekanan berlebih dalam sistem secara tepat waktu. Untuk sistem dengan media cair, katup keselamatan harus dipasang di posisi yang menghindari benturan cairan, guna mencegah gangguan fungsi katup keselamatan akibat benturan cairan. Pada saat yang sama, katup keselamatan harus dipasang di tempat yang mudah untuk inspeksi, pemeliharaan, dan penggantian, serta memiliki cukup ruang di sekitarnya agar operator dapat melakukan pekerjaan terkait dengan lancar.
Dalam hal mode koneksi, koneksi antara katup keamanan dan peralatan atau pipa harus menggunakan koneksi flensa atau koneksi ulir. Mode koneksi yang spesifik harus ditentukan berdasarkan jenis dan spesifikasi katup keamanan. Saat melakukan koneksi, pastikan permukaan segel flensa atau ulir dalam keadaan rata dan bersih. Saat memasang gasket, perhatikan posisi yang tepat untuk menghindari pergeseran. Saat mengencangkan baut, beri tekanan secara merata untuk memastikan setiap baut mendapat beban yang seragam sehingga mencegah kebocoran.
Selain itu, pipa masuk katup pengaman harus dibuat sedekat dan selurus mungkin untuk mengurangi pengaruh hambatan pipa terhadap tekanan pembukaan katup pengaman. Diameter pipa masuk tidak boleh lebih kecil daripada diameter masuk katup pengaman agar medium dapat mengalir ke katup pengaman dengan lancar. Jika diperlukan pemasangan katup pada pipa masuk katup pengaman, katup tersebut harus berada dalam kondisi sepenuhnya terbuka, dan sebaiknya digunakan katup jenis outside screw and yoke sehingga operator dapat secara intuitif mengetahui kondisi katup tersebut, mencegah ketidakberfungsian katup pengaman akibat katup tertutup.
Pemeriksaan dan Pengujian Setelah Pemasangan
Setelah proses pemasangan selesai, sistem tidak dapat langsung digunakan dan harus melalui pemeriksaan serta pengujian secara cermat.
Pertama, periksa apakah katup pengaman terpasang dengan kuat dan apakah terdapat kebocoran pada setiap bagian sambungan. Deteksi kebocoran dapat dilakukan melalui pengamatan, mengoleskan air sabun, dan metode lainnya. Jika ditemukan kebocoran, segera kencangkan atau ganti ring penyekatnya.
Kemudian, lakukan uji coba katup pengaman. Perlahan tingkatkan tekanan sistem dan amati apakah tekanan pembukaan katup pengaman berada dalam rentang yang telah ditetapkan. Saat tekanan mencapai tekanan pembukaan, katup pengaman harus terbuka dan membuang udara dengan cepat dan tepat; ketika tekanan turun hingga tekanan penutupan, katup pengaman harus tertutup tepat waktu dan menghentikan pembuangan udara. Jika tekanan pembukaan atau tekanan penutupan tidak memenuhi persyaratan, lakukan penyetelan ulang atau kalibrasi.
Setelah melewati proses komisioning, katup pengaman harus disegel dengan timbal, dan catatan pemasangan serta komisioning harus dibuat. Catatan tersebut mencakup lokasi pemasangan, spesifikasi model, tanggal kalibrasi, tekanan pembukaan, tekanan penutupan, dan informasi lainnya, yang dapat dijadikan dasar untuk pemeliharaan dan pengelolaan berikutnya.
Kesimpulannya, pemasangan katup pengaman merupakan pekerjaan yang ketat, dan setiap tahapannya tidak boleh diabaikan. Hanya dengan mematuhi secara ketat langkah-langkah pemasangan yang diperlukan, kita dapat memastikan bahwa katup pengaman berfungsi sebagaimana mestinya dalam melindungi sistem, serta menjamin keselamatan peralatan dan personil.